Jumat, 03 Oktober 2014

ini nih tata cara mebbunakan hijab stylee 2014.. selamat di coba "-"

Kamis, 27 Maret 2014

laporan praktikum kimia fisika II

LAPORAN  PRAKTIKUM  KIMIA FISIKA II
PERCOBAAN  II
VISKOSITAS





 












OLEH :





NAMA                 : ROSDIANA
STAMBUK         : F1C1 10 016
KELOMPOK     : IV (EMPAT)
ASISTEN            : HANAS






JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2012
VISKOSITAS
A.    Tujuan Percobaan
Tujuan Percobaan ini adalah :
a.                                                                                                       Menentukan viskositas caiaran dengan metode Ostwald
b.                                                                                                      Mempelajari hubungan viskositas dengan konsentrasi
B.    Landasan Teori
Viskositas adalah sebuah ukuran penolakan sebuah fluida terhadap perubahan bentuk di bawah tekanan shear. Biasanya diterima sebagai ”kekentalan”, atau penolakan terhadap penuangan. Viskositas menggambarkan penolakan dalam fluida kepada aliran dan dapat dipikir sebagai sebuah cara untuk mengukur gesekan fluida. Air memiliki viskositas rendah, sedangkan minyak sayur memiliki viskositas tinggi (http://id.wikipedia.org/wiki/).
Adanya zat terlarut makromolekul akan menaikkan viskositas larutan. Bahkan pada konsentrasi rendah pun, efeknya besar, karena molekul besar mempengaruhi aliran fluida pada jarak jauh. Pada konsentrasi rendah, viskositas larutan berhubungan dengan viskositas pelarut murni. Viskositas diukur dengan beberapa cara. Dalam viskositas ”viskometer Ostwald” waktu yang diperlukan oleh larutan untuk melewati pipa kapiler dicatat dan dibandingkan dengan sampel standar (Atkins, P.W., 1997).
Viskositas diukur dengan beberapa cara. dalam viscometer Ostwald, waktu yang diperlukan oleh larutan untuk melewati pipa kapiler dicatat dan dibandingkan dengan sampel standar. Metode ini cocok untuk penentuan [η] karena perbandingan viskositas larutan dan pelarut murni sebanding dengan waktu pengaliran t dan t* setelah dikoreksi untuk perbedaan rapatan ρ dan ρ* (Atkins, 1997)
Cairan mempunyai gaya gesek yang lebih besar untuk mengalir dari pada gas, sehingga cairan mempunyai koefisien viskositas yang lebih besar dari pada gas. Viskositas gas bertambah dengan naiknya temperatur. Koefisien viskositas gas pada tekanan tidak terlalu besar, tidak tergantung pada tekanan, tetapi untuk cairan naik dengan naiknya tekanan (Sukardjo, 1985).
Aliran cairan dapat dikelompokkan ke dalam 2 tipe yang pertama adalah aliran laminar atau aliran kental, secara umum menggambarkan laju aliran kecil melalui sebuah pipa dengan garis tengah kecil. Aliran yang lain adalah aliran turbulen yang menggambarkan laju aliran yang besar melalui pipa dengan diameter yang lebih besar. Hal ini lebih lanjut dikelompokkan menurut bilangan Reynoldnya yaitu : RN  =     dimana R adalah jari-jari pipa, d adalah kerapatan cairan, v adalah kecepatan rata-rata cairan sepanjang pipa dan η adalah koefisien viskositas (Dogra, 1990)














































C.      Alat dan Bahan
1.    Alat
ü  Viskometer Ostwald
ü  Stopwatch
ü  Pipet ukur
ü  Piknometer
ü  Filler
2.    Bahan
ü  Gliserol 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, dan X %
ü  Aquadest
D.      Prosedur Kerja
a.       Pengukuran Massa Jenis


 




                       





Text Box: r air	= 1.0065 g/mL
r gliserol 5%	= 1.02 g/mL
r gliserol 10%	= 1.0326 g/mL
r gliserol 15%	= 1.0456 g/mL
r gliserol X%	= 1,044 g/mL
 




b.      Penentuan Viskositas


Rounded Rectangle: akuades
 
Text Box: -	dimasukkan dalam viskometer Ostwald
-	diisap sampai garis m
-	dibiarkan mengalir sampai garis n
-	dicatat waktu tempuh dari m sampai n
-	dilakukan triplo
-	dihitung η-nya
-	diulangi percobaan di atas dengan menggunakan gliserol 5%, 10%, 15%, X%.

                                                                 











                 



                  η 5%    = 0.874 Ns/m2
                  η 10% = 0.962 Ns/m2
                  η 15% = 0.995 Ns/m2
                  η X%   = 1.177 Ns/m2
                 
                 








E.      Hasil Pengamatan
1. Hasil Pengamatan
konsentrasi
Massa (g)
 (g/ml)
t (detik)
trata-rata
t1
t2
t3
Air
10.065
1.0065
6.95
7.11
7.05
7.036666667
Gliserol 5%
10.2
1.02
7.35
7.48
7.5
7.443333333
Gliserol 10%
10.326
1.0326
7.8
8.19
8.3
8.096666667
Gliserol 15%
10.456
1.0456
8.44
8.2
8.16
8.266666667
Gliserol X%
10.712
1.0712
9.55
9.6
9.49
9.546666667

2. Perhitungan

Dik : (air) = 0,8148 Ns/m2
Dit :       a. wair = wo = … ?
                 
                 wgliseol = w = … ?
                
b.    Grafik [gliserol] Vs 
Peny :
a)      wair = wo = 10.065 g

[  Untuk gliserol 5%
w = 10.2 g
Dengan data yang sama di lihat pada table :

Konsentrasi
Trata-rata
r (g/mL)
 (Ns/m2)

Air
7.036666667
1.0065
0.8742
Gliserol 5%
7.443333333
1.02
0.8742
Gliserol 10%
8.096666667
1.0326
0.962
Gliserol 15%
8.266666667
1.0456
0.995
Gliserol X%
9.546666667
1.0712
1.177

b) Grafik Hubungan Konsentrasi terhadap Viskositas

                 Konsentrasi gliserol X % adalah:
                 y                = 0.045 x + 0.7688
                 1.177         = 0.045 x + 0.7688
                 0.045 x      = 0.4911
                 x                = 6.7644 %
F.       Pembahasan
Definisi dan penggunaan viskositas adalah sebagai ukuran tahanan terhadap perbedaan laju. Bila dalam gas, cairan atau padatan terdapat perbedaan laju, itu berarti bahwa salah satu bagian dari senyawa mempunyai laju yang relatif terhadap yang lain. Cairan mempunyai gaya gesek yang lebih besar dari pada gas, sehingga cairan akan mempunyai koefisien viskositas yang lebih besar dari pada gas. Viskositas gas bertambah dengan naiknya temperatur sedangkan viskositas cairan turun dengan naiknya suatu temperatur. Adanya zat terlarut akan menaikkan viskositas larutan, dimana zat terlarut tersebut bersifat makromolekul. Bahkan pada konsentrasi rendahpun, efeknya sangat besar, karena molekul besar mempengaruhi aliran fluida pada jarak jauh.
Ada beberapa cara metode yang dapat digunakan dalam mengukur viskositas caiaran. Metode yang paling sederhana yang dapat digunakan untuk mengukur suatu cairan dengan viskositas rendah adalah dengan metode Ostwald. Pada percobaan ini, metode pengukuran viskositas dilakukan dalam pipa kapiler yang biasa disebut dengan viskometer Ostwald.

Pada percobaan ini, kita menngunakan larutan gliserol sebab gliserol merupakan suatu senyawa turunan alkohol dengan tiga gugus hidroksil (polihidroksil) berbentuk cairan dengan kekentalan yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan air. Dimana larutan gliserol yang digunakan mempunyai konsentrasi yang berbeda-beda yaitu 5%, 10%, 15%, dan X %, dimana X yang akan diketahui dari persamaan grafiknya.
Setiap fluida (cairan) memiliki sifat yang dikenal sebagai viskositas. Fluida dalam pipa kapiler terdiri atas lapisan molekul-molekul yang bergerak satu di atas lainnya dengan kecepatan yang berbeda-beda. Viskositas berbanding lurus terhadap konsentrasi, dimana makin tinggi konsentrasi suatu cairan maka viskositas juga akan bertambah.
Dalam percobaan ini, akan ditentukan viskositas gliserol yang memiliki konsentrasi yang berbeda-beda yaitu 5%, 10%, dan 15%, larutan sampel (larutan gliserol yang belum diketahui konsentrasinya), dan aquades. Dari hasil pengukuran yang dilakukan, tidak diperoleh nilai viskositas yang sesuai dengan teori yang ada bahwa semakin tinggi konsentrasi gliserol yang digunakan, maka semakin besar viskositas yang diperoleh, sehingga waktu yang diperlukan untuk mengalir dari garis m ke garis n pada viskometer juga semakin lambat.
Hal ini bisa dijelaskan karena pada konsentrasi tinggi larutan gliserol semakin kental sehingga mengakibatkan gaya gesekan antar molekul yang terjadi dengan dinding viskometer juga semakin lambat sehingga mengakibatkan waktu alir yang dibutuhkan juga semakin lama, akibatnya viskositasnya menjadi lebih tinggi.
Berdasarkan grafik hubungan antara konsentrasi terhadap viskositas, dapat dilihat bahwa makin tinggi konsentrasi  suatu larutan maka makin tinggi pula viskositas yang dihasilkan, atau konsentrasi berbanding lurus terhadap viskositas (sesuai dengan teori). Dari grafik maka diperoleh persamaan  yaitu y    = 0.045 x + 0.7688 , dengan x sebagai konsentrasi dan y sebagai viskositas. Dari persamaan tersebut , maka dapat diperoleh nilai konsentrasi gliserol x% sebesar 6.7644 %.
G.     Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.     Viskositas suatu cairan dapat ditentukan dengan cara metode Ostwald, yaitu dengan mengukur waktu yang diperlukan oleh cairan untuk melewati pipa kapiler dan kemudian membandingkannya dengan larutan standar.
2.     Viskositas berbanding lurus terhadap konsentrasi dimana viskositas suatu cairan akan meningkat apabila konsentrasi dari cairan tersebut bertambah pula, sehingga waktu alir yang dibutuhkan semakin lambat.







DAFTAR PUSTAKA
Atkins, P. W., 1997, Kimia Fisika, Erlangga, Jakarta.
Dogra, 1990, Kimia Fisika dan Soal-Soal, UI-Press, Jakarta.

http://id.wikipedia.org/wiki/, diakses tanggal 30 Mei 2012..
Sukardjo, 1985, Kimia Anorganik, Cetakan Pertama Bina Aksara, Yogyakarta.