Jumat, 20 April 2012


LAPORAN  PRAKTIKUM  KIMIA FISIKA II
PERCOBAAN  VII
PENENTUAN  POLIMER MENGGUNAKAN METODE VISKOMETRI




 














OLEH :



NAMA                 : ROSDIANA
STAMBUK         : F1C1 10 016
KELOMPOK     : IV(EMPAT)
ASISTEN            : FITRIA



JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2012
PENENTUAN  POLIMER MENGGUNAKAN METODE VISKOMETRI

A.   Tujuan Percobaan
Menentukan   dari suatu polimer.
B.     Landasan Teori
Viskositas adalah sebuah ukuran penolakan sebuah fluida terhadap perubahan bentuk dibawah tekanan shear. Biasanya diterima sebagai “kekentalan” atau penolakan terhadap suatu penuangan. Viskositas menggambarkan penolakan dalam fluida kepada aliran dan dapat dipikir sebagai sebuah cara untuk mengukur gesekan fluida. Air memiliki viskositas rendah, sedangkan minyak sayur memiliki viskositas yang tinggi (http://id.wikipedia.org/wiki/Viskositas).
Polivinil asetat (Bahasa Inggris: Polyvinyl acetate, PVA atau PVAc) adalah suatu polimer karet sintetis. Polivinil asetat dibuat dari monomernya, vinil asetat (vinyl acetate monomer, VAM). Senyawa ini ditemukan di Jerman oleh Dr. Flitz Klatte pada 1912. Hidrolisis sempurna atau sebagian dari senyawa ini akan menghasilkan polivinil alkohol (PVOH). Rasio hasil hidrolisis ini berkisar antara 87% - 99%. PVA juga umum dipakai dalam percetakan buku karena fleksibilitasnya dan tidak bersifat asam seperti banyak polimer lain. Lem Elmer adalah merk lem PVA terkenal di Amerika Serikat. PVA juga sering dijadikan kopolimer bersama akrilat (yang lebih mahal), digunakan pada kertas dan cat. Kopolimer ini disebut vinil akrilat. PVA juga bisa digunakan untuk melindungi keju dari jamur dan kelembapan. PVA bereaksi perlahan dengan basa membentuk asam asetat sebagai hasil hidrolisis. Senyawa boron seperti asam borat atau boraks akan terbentuk sebagai endapann (http://id.wikipedia.org/wiki/Polivinil_asetat).
Untuk tiap sampel katalis hasil penambahan PV Ac pada tahap preparasi dilakukan pengamatan warna sampel dan pecahannya serta dilakukan uji keasaman. Penentuan keasaman dilakukan dengan menggunakan metoda adsorbsi amoniak secara gravimetri. Data warna dan keasaman permukaan digunakan untuk mengetahui karakter katalis dengan dan tanpa penambahan PVAc. Pengolahan data dilakukan dengan analisis statistik untuk mengetahui perbedaan data sampel akibat perlakuan dengan PVAc (Tahir, 1999).
Polimer adalah molekul yang memiliki massa molekul besar yang dibangun secara berulang dari struktur kimia yang sama, Unit berulang ini disebut monomer. Panjang rantai polimer ditentukan oleh jumlah unit berulang dalam rantai polimer tersebut yang dikenal dengan istilah derajat polimerisasi(DP). Massa molekul relatif dari polimer adalah produk perkalian dari massa molekul relatif monomer dan derajat polimerisasinya (Amir, 2007).
Viskositas diukur dengan beberapa cara. dalam viscometer Ostwald, waktu yang diperlukan oleh larutan untuk melewati pipa kapiler dicatat dan dibandingkan dengan sampel standar. Metode ini cocok untuk penentuan [η] karena perbandingan viskositas larutan dan pelarut murni sebanding dengan waktu pengaliran t dan t* setelah dikoreksi untuk perbedaan rapatan ρ dan ρ* (Atkins, 1997).

C. Alat dan Bahan
1. Alat
v Viskometer Ostwald
v Stopwatch
v Statif dan klem
v Pipet ukur 10 mL
2. Bahan
v Polivinilalkohol (PVA)
v Aquadest

D.    Prosedur Kerja








Hasil
 
 











E. Hasil Pengamatan
Konsentrasi (C)
Waktu Mengalir (s)
0 (Aquadest)
7
6
6
6,33
7.81
7.47
7.18
7.57
7.95
7.08
7
7.34
7.90
6.78
6.77
7.15
6
7
7
6.67

Perhitungan:
1.      Penentuan [PVA]
1 C          = 0,01
     = 0,0075
     = 0,005
     = 0,00375
2. Penentuan  (Viskositas Relatif)
¨       Untuk
3. Penentuan  (Viskositas Spesifik)
¨       Untuk
4. Penentuan  (Viskositas Reduksi)
¨       Untuk
5. Penentuan  (Viskositas Instrinsik)                                
a     =    =  99.30 mL/g
K    =  15,6 . 10-5
   =  0,76






6. Penentuan  PVA
Tabel Hasil Perhitungan
Konsentrasi
0,01 (C)
1.195892575
0.195892575
195.892575
0,0075
1.159557662
0.159557662
21.27435492
0,005
1.129541864
0.129541864
25.90837283
0,00375
1.05371248
0.05371248
14.32332807






Grafik

F.     Pembahasan
Percobaan kali ini berjudul penentuan  polimer menggunakan metode viskometri dimana Viskositas adalah sebuah ukuran penolakan sebuah fluida terhadap perubahan bentuk dibawah tekanan shear. Biasanya diterima sebagai ”kekentalan”, atau penolakan terhadap penuangan. Faktor yang dapat menaikkan viskositas ialah konsentrasi larutan atau dalam hal ini adalah kuantitas kelarutan dalam suatu sistem.
Viskositas dari larutan polimer yang encer merupakan fungsi dari massa molekulnya dan dimensi dari zat terlarut. Polimer merupakan campuran dari molekul yang memiliki perbedaan panjang dan berat mol sehingga senyawa ini disebut distribusi berat molekul.
Viskositas larutan dapat dimanfaatkan untuk menentukan berat molekul dari suatu polimer. Polivinilalkohol adalah suatu polimer yang dapat larut dalam air. Semakin tinggi konsentrasi PVA yang dilarutkan dalam air, maka interaksi antara keduanya akan meningkat sehingga akan meningkatkan viskositas larutan.
Oleh karena dalam percobaan ini akan dilakukan laju alir dari PVA dengan menggunakan viskositas yang biasa dinamakan dengan metode viskometer Ostwald.
Untuk mengukur viskositas dari larutan PVA digunakan. Metode ini didasarkan pada pengukuran waktu alir dari suatu larutan. Waktu alir larutan tersebut sangat dipengaruhi oleh konsentrasi PVA dalam larutan. Semakin tinggi konsentrasi PVA maka waktu alirnya juga semakin lama. Untuk menentukan viskositas larutan untuk menghitung waktu alir dari larutan PVA ini digunakan dengan konsentrasi yang berbeda-beda yaitu dari konsentrasi 0.01 C, konsentrasi ½ C, konsentrasi ¾ C dan konsentrasi 3/8 C. Namun sebelum digunakan larutan PVA maka terlebih dahulu dihitung waktu alir dari aaquades sehingga nilai rata-rata dari aquadest yaitu 6.33 sekon. Nilai rata-rata pada auades ini akan dijadikan sebagai nilai rata-rata awal untuk mengetahui nilai dari . Nilai  yang di daptakan secara berturut-turut adalah 1.195892575, 1.159557662, 1.129541864 dan 1.05371248.
Serta untuk nilai  yang didapatkan secara berturut-turut pada konsentrasi yang berbeda-beda yaitu 0.195892575, 0.159557662, 0.129541864 dan0.05371248, sedangkan untuk nilai  yang diproleh dengan konsentrasi yang berbeda pula yaitu 195.892575, 21.27435492, 25.90837283 dan 14.32332807.
Hasil akhir yang di dapatkan pada percobaan ini yaitu dengan menentukan harga . Pada grafik di hasil pengamatan memiliki persamaan regresi                    y = -10.39x + 99.30. Dari persamaan tersebut diperoleh harga viskositas intrinsik sebesar 99.30 mL/g. Dan dengan menggunakan harga K = 15,6 . 10-5 dan a = 0,76  maka harga   diketahui sebesar .

G. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan pada percobaan ini, maka dapat disimpulkan bahwa harga  dari polimer polivinilalkohol (PVA) adalah sebesar .











DAFTAR PUSTAKA

Amir,  Hamzah Siregar. 2004. “Sistensis Dan Karakterisasi Homopolimer Emulsi Poli (Metilmetakrilat) Dengan Variasi Konsentrasi Surfaktan Dan Zat Pengalih Rantai Supri”. E-Usu Repository ©. Universitas Sumatera Utara

Atkins, 1997, Kimia Fisika, Erlangga, Jakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Viskositas, di akses tanggal 18 April 2012.

http://id.wikipedia.org/wiki/Polivinil_asetat di akses pada tanggal 18 April 2012.

Tahir Iqmal, Triyono, dan  Valeria Sonata. 1999. “Granulasi Cao/A1203 Dengan Perekat Polivinil Asetat Untuk Katalis Pikolisis”. Laboratorium Kimia Fisik, Jurusan Kimia, Fakultas Mip A Ugm, Yogyakarta.



























DAFTAR PUSTAKA

Amiruddin, 2006, Petunjuk Praktikum Kimia Fisika II, Universitas Haluoleo, Kendari.
Atkins, 1997, Kimia Fisika, Erlangga, Jakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Viskositas, di akses tanggal 28 April 2008.
Muzakkar, 2006, Handout Kimia Fisika II, FMIPA Universitas Haluoleo, Kendari.
Sukardjo, 1985, Kimia Anorganik, Cetakan Pertama Bina Aksara, Yogyakarta.
Zemasky, M., 1986, Kalor dan Termodinamika, ITB-Press, Bandung.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar